Kamis, 03 Maret 2011

Kesusastraan

Persahabatan

Dan jika berkata,
berkatalah kepada aku tentang kebenaran persahabatan?..
Sahabat adalah kebutuhan jiwa, yang mesti terpenuhi.
Dialah ladang hati, yang kau taburi dengan kasih dan kau panen dengan penuh rasa terima kasih.

Dan dia pulalah naungan dan pendianganmu.
Karena kau menghampirinya saat hati lapa dan mencarinya saat jiwa butuh kedamaian.
Bila dia bicara, mengungkapkan pikirannya,
kau tiada takut membisikkan kata “tidak” di kalbumu sendiri,
pun tiada kau menyembunyikan kata “ya”.

Dan bilamana ia diam, hatimu tiada ‘kan henti mencoba merangkum bahasa hatinya;
karena tanpa ungkapan kata,
dalam rangkuman persahabatan, segala pikiran, hasrat, dan keinginan terlahirkan bersama dengan sukacita yang utuh, pun tiada terkirakan.

Di kala berpisah dengan sahabat, janganlah berduka cita;
Karena yang paling kaukasihi dalam dirinya,
mungkin lebih cemerlang dalam ketiadaannya,
bagai sebuah gunung bagi seorang pendaki,
nampak lebih agung daripada tanah ngarai dataran.

Dan tiada maksud lain dari persahabatan kecuali saling memperkaya ruh kejiwaan.
Karena kasih yang masih menyisakan pamrih,
di luar jangkauan misterinya, bukanlah kasih, tetapi sebuah jala yang ditebarkan:
hanya menangkap yang tiada diharapkan.

Dan persembahkanlah yang terindah bagi sahabatmu.
Jika dia harus tahu musim surutmu,
biarlah dia mengenal pula musim pasangmu.
Gerangan apa sahabat itu hingga kau senantiasa mencarinya,
untuk sekadar bersama dalam membunuh waktu?
Carilah ia untuk bersama menghidupkan sang waktu!
Karena dialah yang bisa mengisi kekuranganmu, bukan mengisi kekosonganmu.
Dan dalam manisnya persahabatan, biarkanlah ada tawa ria berbagi kebahagiaan.
Karena dalam titik-titik kecil embun pagi, hati manusia menemukan fajar jati dan gairah segar kehidupan.

    - Kahlil Gibran






Puisi persahabatan Kahlil Gibran patut direnungkan oleh kita sebagai umat manusia yang butuh akan persahabatan. Sahabat merupakan oase di padang pasir yang mampu menghilangkan dahaga di saat kita membutuhkan bantuan. Sahabat memiliki makan sangat dekat dari kehidupan sendiri ketika saudara tenggelam dan meninggalkan kita sendirian di belantara ketidakpastian.Puisi persahabatan Kahlil Gibran tentu dibuat tak hanya bersandar pada retoris yang kental subjektifitas. Persahabatan dalam pandangan Gibran merupakan personifikasi jiwa yang mampu membawa pada kedamaian diri dan keakuran terutama ketika dalam kesusahan. Kita akan benar-benar menghayati dan merasakan arti sahabat ketika segala gundah dan kesusahan datang menerpa. Disitulah akan terlihat mana teman yang sekaligus menjadi sahabat dan mana yang “sahabat-sahabatan” yang hanya ada ketika senang saja.Sahabat, sebagaimana diungkap dalam puisi karya Kahlil Gibran merupakan keperluan jiwa yang bisa membuat sakit sekaligus bahagia karena keberadan dan ketiadaannya. Mengapa? Karena sahabat adalah orang yang terdekat atau ring satu. Sahabat adalah penjaga pertama yang akan ditemui dikala susah atau senang itu datang. Keluh kesah dan segala keresahan hidup bisa semena-merta diungkapkan tanpa batas.Sahabat dalam versi Gibran merupakan kebutuhan jiwa yang mestinya dipenuhi dan dipatuhi. Sahabat merupakan kebun-kebun yang jika disirami dengan kasih sayang maka akan kau petik rasa terima kasih. Dan sahabat pulalah yang berupa pendiangan. Karena kebiasaan yang selalu menghampiri disaat lupa dan ketika jiwa hendak memimpikan kedamaian.Bahkan, sahabat bagi Gibran laksana ladang hati yang bisa dipanen dengan penuh kasih. Ladang yang bisa dengan sengaja ditanami dan dibuahi oleh kebajikan dan kedamaian. Aura positif dari seorang sahabat bisa sangat membantu terutama ketika keluh dan durjana sedang melanda di hati. Sahabat penawar luka sekaligus penebus hutang batin yang dialami ketika kita sedang jatuh dalam keterpurukan.Sahabat begitu dekat dibandingkan keluarga sekalipun. Ia merenda, berpikir dan memberikan bantuan laiknya ring satu presiden. Kerana sebelum kesakitan dan kesusahan yang mendera kita maka ia pulalah yang terlebih dahulu tahu dan memberikan bantuan.
Pada bait puisi berikutnya semakin jelas menegaskan bahwa tarikan dari seorang sahabat begitu nyata dan riil sehingga ketika ia bicara maka kata “tidak” atau “ya” tak takut diungkapkan untuk menyenangkan hatinya. Sehingga dalam relasi persahabatan, Gibran menerjemahkannya sebagai perkongsian yang satu dengan lainnya saling membutuhkan dan mengangguk.tulah makna puisi persahabatan Kahlil Gibran yang sesungguhnya. Sehingga menajamkan makna dari puisinya itu merupakan kepastian dan keharusan jika ingin mengenal sahabat yang sesungguhnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar